Dalam masyarakat Bugis, cerita rakyat biasanya turun dari generasi ke generasi melalui mulut ke mulut. Jenis tuturan lisan ini sering kita sebut sebagai sastra lisan. Namun, penulis menggunakan kata cerita rakyat karena merupakan bidang kajian yang lebih luas dan mencakup sastra lisan. Masyarakat Bugis ini tersebar di Kabupaten Luwu, Bone
Makassar - Nenek Pakande adalah salah satu cerita rakyat yang populer di masyarakat Sulawesi Selatan, khususnya suku Bugis. Dalam cerita rakyat Bugis, Nenek Pakande digambarkan sebagai sosok nenek tua yang suka memakan atau memangsa anak-anak. Kata Pakande berasal dari kata "manre' yang artinya makan.
Sejarah Singkat Kota Pare-Pare Senin, 25 November 2013. Cerita Rakyat dan Bahasa Kota ParePare Orang Bugis zaman dulu menganggap nenek moyang mereka adalah pribumi yang telah didatangi titisan langsung dari "dunia atas" yang "turun" (manurung) atau dari "dunia bawah" yang "naik" (tompo) untuk membawa norma dan aturan sosial ke
Adat Bugis Bone merupakan salah satu budaya yang diwariskan oleh nenek moyang Bangsa Bugis Bone di Sulawesi Selatan. Budaya yang kaya akan nilai kearifan lokal ini dipenuhi dengan berbagai upacara adat yang masih dilestarikan hingga saat ini.
Versi keempat berdasarkan cerita rakyat bahwa nama Samarinda berasal dari bahasa Melayu dari kata "samar" dan "indah". Tahun 1880 La Makkaroe Daeng Masikki, seorang Bugis Bone, dihikayatkan membuka pemukiman di Kampung Jawa. Sementara itu, orang-orang Banjar tidak membentuk kampung khusus Banjar karena penyebaran mereka merata di
Kerajaan Barru. Kerajaan Barru (dalam Bahasa Bugis dikenal dengan nama Berru) adalah sebuah kerajaan lokal yang pernah berdiri di Sulawesi Selatan, bekas kerajaan ini sekarang berada di Kabupaten Barru. Kerajaan Barru merupakan salah satu dari empat kerajaan (Barru, Tanete, Soppeng Riaja, dan Mallusetasi) yang kini dilebur menjadi Kabupaten

Pengamalan secara aplikasi-implementatif pangaderrang sebagai falsafah hidup orang Bugis, memiliki 4 (empat) asas sekaligus pilar yakni: (1) Asas mappasilasae, yakni memanifestasikan ade' bagi keserasian hidup dalam bersikap dan bertingkah laku memperlakukan diri-nya dalam pangaderrang; (2) Mappasisaue, yakni diwujudkan sebagai manifestasi ade' untuk menimpahkan deraan pada tiap pelanggaran

Nenek Pakande merupakan cerita rakyat yang terkenal di kalangan suku Bugis. Namun, dalam cerita rakyat Bugis ini, Nenek Pakande digambarkan sebagai sosok yang suka memakan atau memangsa anak-anak. Nenek Pakande, yang namanya berasal dari kata "manre'" yang berarti "makan", digambarkan sebagai "si tukang makan". EbBUQj.
  • e649qxwmmu.pages.dev/147
  • e649qxwmmu.pages.dev/164
  • e649qxwmmu.pages.dev/498
  • e649qxwmmu.pages.dev/72
  • e649qxwmmu.pages.dev/69
  • e649qxwmmu.pages.dev/142
  • e649qxwmmu.pages.dev/209
  • e649qxwmmu.pages.dev/474
  • cerita rakyat bugis bone singkat